Thursday, November 21, 2019

Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran

Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran


Nama : Yopa
Instansi : STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung


A. Pengertian Inovasi Kurikulum
Inovasi adalah pembaharuan yang berdekatan dengan perubahan atau perbaikan. Munculnya inovasi disebabkan karena adanya masalah yang harus diatasi. Inovasi merupakan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah suatu ide, gagasan, atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan.

Menurut beberapa ahli makna inovasi yaitu :
1.  Roger (1983) mengemukakan bahwa inovasi adalah ide, praktik atau objek yang dianggap baru oleh individu atau unit penerimaan lainnya.
2.  Miles (1973) mengatakan, bahwa inovasi adalah sesuatu yang disengaja, baru, perubahan khusus yang dianggap lebih manjur untuk mewujudkan tujuan dari sebuah sistem.
3.  Noel dan Nicols (1983) mengemukakan, inovasi adalah suatu perubahan dalam salah satu komponen sistem pendidikan yang bertujuan memperbaiki aspek-aspek tertentu dalam sistem sebagai suatu keseluruhan.
4.     Ibrahim dalam Subandiyah (1992) mengemukakan, inovasi adal penemuan yang dapat berupa suatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).

Sedangkan kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baikdan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang di cita-citakan oleh sebuah lembaga pendidikan, baik formal, informal maupun nonformal. Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi kurikulum adalah usaha melakukan pembaharuan sistem kurikulum dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil yang lebih baik.


        Beberapa faktor yang menuntut adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah sebagai berikut :
  1. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.
  2. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
  3. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan kesempatan sangat terbatas.
  4. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun dan belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  5. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif.
  6. Kurang ada relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun.
  7. Keterbatasan dana.
B. Ciri-ciri Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
Menurut Mattew B. Miles (1973) ciri-ciri inovasi kurikulum dan pembelajaran terdiri dari empat hal utama, yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus, artinya suatu inovasi akan memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Hal utama bercirikan spesifik adalah suatu inovasi memunculkan kondisi khusus, dan bukan asal tersebar. Misalnya, program guru kelas rangkap (multi grade teachers), yang dianggap memiliki ciri khusus disbanding dengan program sejenis yang ada.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, bahwa suatu inovasi akan dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa, namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. Proses inovasi bukan suatu proses yang tiba-tiba dan tak sengaja, tetapi merupakan suatu proses penemuan dengan perencanaan yang matang dan diperhitungkan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakannya.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan. yaitu bahwa program inovasi yang dilakukan harus memiliki apa yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi yang bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut dicapai dari sistem inovasi yang dilakukan.

C. Hasil Inovasi Kurikulum
Perubahan-perubahan dan pergantian-pergantian kurikulum sejak tahun 60-an hingga kini telah banyak dirasakan, perubahan yang terjadi sebagai hasil pola pikir dan produktivitas bagaimana inovasi dalam penyesuaian kurikulum yang selalu dianut oleh masyarakat dapat dilakukan. Alasan kenapa itu bisa terjadi sslah satunya yaitu hasil inovasi pendidikan. Berikut beberapa hasil inovasi berikut ini yaitu :
1.  Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum yang menyesuaikan disesuaikan dengan daerah sekolahnya dimana. Sebagai sumber belajarnya adalah dengan menggunakan lingkungan maka besar kemungkinan murid dapat mengamati, melakukan percobaan atau kegiatan belajar sendiri. Belajar mencari, mengolah, menemukan informasi sendiri dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang ada di lingkungannya merupakan pola dasar dari belajar. Secara khusus, muatan lokal adalah program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang isi dan media penyampaiaannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta didik di daerah itu.
            2. Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan Sistem Ganda atau PSG adalah perpaduan dari pelatihan kejuruan paruh waktu yang dikombinasikan dengan belajar paruh waktu. Pemanfaatan dua lingkungan belajar terdapat di sekolah dan di luar sekolah dalam kegiatan proses pendidikan, pendidikan keahlian dalam profesional, yang menyatukan secara sistematik dan sinkron terhadap program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan keahlian yang di peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, semua itu terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.
            3. Broad Based Kurikulum
Pendididikan Berbasis Luas (BBE) yang Berorientasi Pada Kecakapan Hidup (Life Skill) Broad-based Education (BBE) adalah pendidikan berbasis luas, yaitu pendidikan yang dapat membekali siswa dengan kecakapan generic atau kecakapan hidup yang bersifat umum, yang memungkinkan mereka dapat memiliki kecakapan akademik dan atau kejuruan, sehingga mereka dapat memasuki dunia kerja dalam berbagai bidang keahlian, sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Kecakapan Hidup Sebagai Tujuan Pendidikan Tujuan semua mata pelajaran pada kurikulum 1994/1999 dapat dirumuskan dalam bentuk kemampuan dasar atau kompetensi dasar. Dengan Kurikulum 1994/1999 yang bersifat Subject Matter Curriculum, guru dapat menyelenggarakan pembelajaran berbasis kompetensi.
            4. Kurikulum Berbasis Kompetisi (KBK)
KBK menekankan pada keseimbangan soft skill  (kemampuan dasar) dan hard skill (kemampuan yang  menonjol atau prestasi) dengan memfokuskan kompetensi atau kemampuan seseorang. Melalui KBK, saya disiapkan atau dididik sampai memenuhi kompetensi kelulusan yang diharapkan oleh lapangan pekerjaan.
            5. KTSP
KTSP Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Lebih menekankan pada aspek pengetahuan. di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III. Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013. Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi. TIK sebagai mata pelajaran. Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib. Penjurusan mulai kelas XI. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda.
            6. Kurikulum 2013
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013. Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI. Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP. Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran. Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Pramuka menjadi ekstrakuler wajib.

D. Hasil Inovasi Pembelajaran
            1. Model Pembelajaran Brain Based Learning
Model pembelajaran inovasi ini berkembang sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh pakar “Belajar Otak” dari Eric Jensen (2004). Model ini memberikan dasar masukan bagi para pengembang pembelajaran yang selama ini masih menggunakan dasar ilmu psikologi. Aspek yang ditelaah dari inovasi ini, yaitu aspek keunggulan otak manusia yang diasumsikan memiliki dukungan kuat terhadap gejala-gejala psikolog yang selama ini terlihat dari bentuk dan performance siswa ketika mengikuti pembelajaran. Inovasi ini telah melahirkan beberapa konsep baru dan membuktikan konsep-konsep dan teori-teori yang selama ini banyak diperbincangkan dikalangan akademik. Misal konsep Accelerated Learning, Peta Concept¸Visual Intelegence, Gestural Intelegence, Kinestik Intelegence, Tactile Intelegence.
            2. Model Pembelajaran LCBT
Model Pembelajaran LCBT merupakan salah satu temuan model pembelajaran yang berbasis atas berfikir Lateral. Dani Darmawan, dkk. (2003:89) menjelaskan bahwa LCBT sangat penting membantu kecepatan dan melatih berpikir kritis siswa dan dapat memberikan pengalaman berpikir kritis pada guru dalam pengembangan stimulus-stimulus pembelajaran yang  mampu merangsang siswa berpikir cepat, tepat, dan bermakna selama pembelajaran. Model pembelajaran ini menerapkan prinsip model latihan dan tutorial dengan melalui penerapan berpikir lateral atau loncatan berpikir yang didukung oleh kemampuan visual dalam memahami informasi pembelajaran dari layar komputer.
            3. Model pembelajaran ICARE
Model pembelajaran ICARE dalam mata pelajaran TIK, diadopsi dari sistem pembelajaran ICARE yang pernah dikembangkan oleh Department of Educational Technology, San Diago State University (SDSU) Amerika Serikat. Sesuai dengan namanya ICARE, pembelajaran ini merupakan singkatan dari lima kata, yaitu : (1) Introduction (pengenalan), (2) Connect (menghubungkan), (3) Apply (Menerapkan dan Mempraktikan), (4) Reflect (merefleksikan), dan (5) Extend

E. Kesimpulan
Inovasi kurikulum dan pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dimiliki atau dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan bermakna. Berbagai inovasi tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang belajar. Sebagai seorang guru yang setiap hari berinteraksi dengan anak, maka tidaklah salah apabila terus-menerus melakukan inovasi dalam pembelajaran. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru yang segar dan mencerahkan.      

Sumber

http://www.scribd.com/doc/52769458/8/Perubahan-Kurikulum. diakses pada tanggal 9 Mei 2012

http://hertidayani.blogspot.com/2015/12/inovasi-kurikulum-dan-pembelajaran.html. diakses tanggal 1 Desember 2015

No comments:

Post a Comment

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung