Thursday, March 19, 2020

Tentang Penulis

Tentang Yopa


Prolog

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”-Pramoedya Ananta Toer.
Tulisan ini akan penuh dengan kisah dramatis karena sang penulis memiliki imajinasi yang sangat manis.

Tentang Yopa Bagian Pertama

Namaku Yopa, empat huruf satu kata. Aku tidak tahu arti jelas dari namaku, yang aku tahu tujuan pemberian nama ini untuk mempermudah pengisian data saat ujian, itu kata ibuku dulu. Aku Hamba Allah yang tinggal di pedesaan bagian selatan, depan rumah ada jalan, belakang rumah ada hutan, samping rumah ada teman, dalam rumah ada makanan dan tentunya aku tidak sendirian. Aku tinggal bersama ibu, ayah, juga kakak perempuan dengan suami dan seorang anak perempuannya. Aku masih berada di Desa Jeriji, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung dari aku dilahirkan tanggal 15 Februari 2001 sampai sekarang. SD Negeri 18 Toboali, SMP Negeri 4 Toboali, dan SMA Negeri 1 Toboali merupakan sekolah-sekolah tempat aku menimba ilmu selama bertahun-tahun dan sekarang aku masih menimba ilmu di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Bangka Belitung program studi Pendidikan Matematika dengan sepuluh teman kelas yang sedikit berbicara, banyak bekerja. 

Tentang Yopa Bagian Kedua

Dulu aku tidak pernah bercita-cita menjadi seorang guru, sampai akhirnya aku memilih Pendidikan Matematika untuk dipelajari selama kuliah. Jika ditanya mengapa suka matematika, aku akan menjawab karena matematika itu keren. Ilmu apa lagi yang selalu berhubungan dengan cabang ilmu lain kalau buka matematika. 

Tentang Yopa Bagian Ketiga

Mungkin banyak yang bepikir bahwa matematika hanya tentang angka dan yang menyukai matematika tidak akan menyukai tulisan yang di dalamnya terdapat jutaan huruf. Aku menentang keras pikiran seperti itu karena aku hobi membaca dan suka menulis, bahkan aku mempunyai impian besar untuk menjadi penulis terkenal. Aku sudah pernah menulis puisi, cerpen, dan sekarang aku mencoba menulis novel. Kemampuan untuk merangkai kata hingga menjadi sebuah cerita yang penuh makna merupakan kepuasan sekaligus penghargaan bagi seorang penulis. Jujur saja, aku tidak bisa menulis dimana saja dan kapan saja karena saat aku menuangkan isi pikiran maka butuh tempat dan suasana yang damai dan tenang, jadi dapat disimpulkan bahwa aku menulis saat sendiri dan aku biasa menulis di kamar pada malam hari. 

Tentang Yopa Bagian Keempat

Aku bukan tipe orang yang hanya mempunyai satu watak, watak dan perilakuku bisa berbeda dan berubah tergantung suasana dan tempat. Saat aku bersama dengan orang sepantaranku cenderung aku banyak berbicara, tetapi saat bersama dengan orang yang lebih tua dariku cenderung aku banyak mendengar. Terkadang aku sangat pemalu dan terkadang pula aku biasa saja. Aku sangat bosan dengan pembicaraan yang hanya membahas dan mengarah pada satu topik, aku lebih suka membahas bermacam-macam topik yang menarik. Prinsip yang selalu aku tanam sampai sekarang adalah lebih baik diam daripada berbicara yang tidak mempunyai faedah. Aku senang akan hal-hal baru dan aku tidak takut untuk mencoba hanya saja terkadang aku sering cepat menyerah. Sebelum melakukan suatu hal, aku akan menyusun rencana dan mengatur waktu terlebih dahulu. Ketika diberi tugas, hal pertama yang aku lakukan adalah menganalisis tugas tersebut. Aku tidak suka menunda-nunda waktu, aku akan selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hal yang berguna. 

Tentang Yopa Bagian Kelima

Ada beberapa tipe mahasiswa, yakni kuliah pulang-kuliah pulang (kupu-kupu), kuliah rapat-kuliah rapat (kura-kura), kuliah nangkring-kuliah nangkring (kunang-kunang), kuliah dagang-kuliah dagang (kuda-kuda). Menurut ku, aku masuk ke tipe kura-kura alias kuliah rapat-kuliah rapat karena aku suka berorganisasi. Saat aku mulai berorganisasi aku menemukan perubahan dalam diriku, dimana aku memiliki banyak teman, aku bisa bertemu dengan orang-orang penting di Bangka Belitung, aku lebih bisa berkomunikasi dihadapan orang banyak, pikiranku menjadi luas, dan aku bisa memanajemen waktu. Sekarang organisasi yang aku ikuti yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika (Hima Prodi PMTK), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Berogranisasi itu tidak digaji dengan uang melainkan digaji dengan banyaknya ilmu. Aku tidak pernah merasa waktuku tersia-siakan oleh organisasi, malahan waktuku akan terbuang sia-sia jika tidak berorganisasi. Sungguh organisasi akan merubah orang yang introvert menjadi ekstrovert.

Tentang Yopa Bagian Keenam

Dalam penilaian teman-teman sekelasku, aku termasuk orang yang cuek, jarang senyum, dan terkesan sombong. Aku tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi, padahal yang aku rasakan aku biasa saja, tidak bermaksud untuk seperti itu. Pada saat aku banyak diam, itu tandanya aku sedang mengantuk dan hal tersebut sudah diketahui oleh mereka. Tapi aku tidak pernah menyalahkan pendapat orang lain. Semua penilaian mereka akan menjadi pelajaran dan catatan bagiku. Aku akan berusaha merubah sifat dan sikapku sebaik mungkin. Orang yang pintar yaitu orang yang bisa mengolah pendapat orang lain dengan baik tanpa tersinggung. 

Tentang Yopa Bagian Ketujuh

Pada bagian ketujuh ini, aku akan membahas hal-hal yang tidak aku sukai. Seperti yang sudah aku jelaskan pada bagian keempat yaitu aku tidak suka menunda-nunda waktu karena aku orang yang tidak suka kerjaanku dikejar oleh waktu, itu akan membuat hasil dari apa yang aku lakukan menjadi tidak maksimal. Selama ada waktu kosong maka aku akan melakukan pekerjaanku walaupun waktu pengerjaannya masih lama, contohnya saja tugas kuliah. Selanjutnya, aku tidak suka melihat tempat yang berantakan, hal tersebut membuat aku risih dan merasa tidak nyaman berada ditempat tersebut. Jika aku melihat hal yang berantakan maka aku akan berinisiatif untuk membereskannya. Aku tidak menyukai orang yang hanya pandai berbicara tidak penting lalu tidak mau bekerja. Bagiku hal tersebut tidak ada gunanya, tidak akan ada perubahan baik yang bisa ia lakukan jika hanya bermalas-malasan dan tidak melakukan sesuatu hal apapun. Terakhir, aku tidak terlalu menyukai keramaian karena sudah aku jelaskan pada bagian ketiga untuk bisa menulis dengan fokus maka aku butuh tempat yang tenang, tetapi  bukan berarti aku hanya selalu ingin sendirian, hanya saja aku tidak suka terlalu ramai. Hal tersebut kadang hanya berlaku pada saat aku sedang menulis. Lebih baik aku menulis dikamar sendirian daripada menulis ditempat mewah yang penuh dengan keramaian.

Epilog

Aku berusaha untuk sukses karena ada orangtua dan keluarga yang harus aku bahagiakan. Aku berusaha untuk selalu menjadi baik karena ada akhirat yang harus ku kejar. Karena apapun, dimanapun, dan bagaimanapun semua hanya tentang Allah SWT.

No comments:

Post a Comment

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung